Definisi, Unsur, Prinsip, Manfaat Program Total Quality
Management (TQM)
POKOK BAHASAN 1
1. Definisi TQM
Mendefinisikan
mutu / kualitas memerlukan pandangan yang komprehensif. Ada beberapa elemen
bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yakni :
- Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan.
- Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungan.
- Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang
dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada
saat yang lain).
- Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan.
Mutu
terpadu atau disebut juga Total Quality Management (TQM) dapat didefinisikan
dari tiga kata yang dimilikinya yaitu: Total (keseluruhan), Quality (kualitas,
derajat/tingkat keunggulan barang atau jasa), Management (tindakan, seni, cara
menghendel, pengendalian, pengarahan). Dari ketiga kata yang dimilikinya,
definisi TQM adalah: “sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan (customer satisfaction)dengan kegiatan yang diupayakan benar
sekali (right first time), melalui perbaikan berkesinambungan (continous
improvement) dan memotivasi karyawan “ (Kid Sadgrove, 1995)[3]
Seperti
halnya kualitas, Total Quality Management dapat diartikan sebagai berikut;
1)
Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang
dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian
serta kepuasan pelanggan (Ishikawa, 1993, p.135).
2) Sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi (Santosa, 1992, p.33).
3) Suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.[4]
2) Sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi (Santosa, 1992, p.33).
3) Suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.[4]
Pengertian
lain dikemukakan oleh Drs. M.N. Nasution, M.S.c., A.P.U. mengatakan bahwa Total
Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan
terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya.
2. Unsur-unsur utama TQM
a)
Fokus pada pelanggan.
b) Obsesi terhadap kualitas.
c) Pendekatan ilmiah.
d) Komitmen jangka panjang.
e) Kerja sama tim.
f) Perbaikan sistem secara berkesinambungan.
g) Pendidikan dan pelatihan.
h) Kebebasan yang terkendali.
i) Kesatuan tujuan.
j) Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.[5]
b) Obsesi terhadap kualitas.
c) Pendekatan ilmiah.
d) Komitmen jangka panjang.
e) Kerja sama tim.
f) Perbaikan sistem secara berkesinambungan.
g) Pendidikan dan pelatihan.
h) Kebebasan yang terkendali.
i) Kesatuan tujuan.
j) Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.[5]
3. Prinsip-prinsip TQM
Ada
beberapa tokoh yang mengemukakan prinsip-prinsip TQM. Salah satunya adalah Bill
Crash, 1995, mengatakan bahwa program TQM harus mempunyai empat prinsip bila
ingin sukses dalam penerapannya. Keempat prinsip tersebut adalah sebagai
berikut:
- Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas
dan berorientasi pada kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang program,
termasuk dalam setiap proses dan produk.
- Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat
dalam memberlakukan karyawan, mengikutsertakannya, dan memberinya
inspirasi.
- Progran TQM harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi
yang memberikan wewenang disemua tingkat, terutama di garis depan,
sehingga antusiasme keterlibatan dan tujuan bersama menjadi kenyataan.
- Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh sehingga
semua prinsip, kebijaksanaan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan
celah organisasi.
Lebih
lanjut Bill Creech, 1996, menyatakan bahwa prinsip-prinsip dalam sistem TQM
harus dibangun atas dasar 5 pilar sistem yaitu; Produk, Proses, Organisasi,
Kepemimpinan, dan Komitmen.
Lima
Pilar TQM :
1)
Produk
2) Proses
3) Organisasi
4) Pemimpin
5) Komitmen
2) Proses
3) Organisasi
4) Pemimpin
5) Komitmen
Produk adalah
titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi.
Mutu dalam produk tidak
mungkin ada tanpa mutu di dalam proses.
Mutu di dalam proses
tidak mungkin ada tanpa organisasi yang
tepat.
Organisasi yang tepat
tidak ada artinya tanpa pemimpin
yang memadai.
Komitmen yang kuat dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung
bagi semua yang lain.
Setiap
pilar tergantung pada keempat pilar yang lain, dan kalau salah satu lemah
dengan sendirinya yang lain juga lemah.
References
- The Tools of Quality; Quality Progress, Nov 1990; J T Burr.
- The Tools of Quality; Quality Progress, Aug 1990; P D Shainin.
- Sarazen, JS., The Tools of Quality; Quality Progress, July 1990.
- Production Systems; J L Riggs, Wiley, 1987.
- Production/Operations management; Terry Hill, PHI, 1983.
- The Tools of Quality; Quality Progress, Sept 1990; The Juran Institute .
terima kasih sudah berkenan berkunjung di Blog saya.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Next Topik adalan " TQM Bahasan ke 2 "